I.
SEJARAH PERKEMI
Sejak akhir
tahun 1959, pemerintah Jepang menerima mahasiwa dan pemuda Indonesia untuk belajar
dan latihan sebagai salah satu bentuk pembayaran pampasan perang. Sejak itu
secara bergelombang dari tahun ke tahun sampai tahun 1965, ratusan mahasiswa
dan pemuda Indonesia mendapat kesempatan belajar di Jepang. Tidak sedikit di
antara mereka itu memanfaatkan waktu senggang dan liburannya untuk belajar
serta memperdalam seni beladiri seperti Karate, Judo, Ju Jit Su dan juga Kempo.
Sepulangnya di
tanah air, mereka bukan saja menggondol ijazah sesuai dengan bidang studinya
tetapi juga memperoleh tambahan berupa penguasaan seni bela diri seperti
tersebut di atas.
Pada tahun 1964,
dalam suatu acara kesenian yang dipertunjukkan mahasiswa Indonesia untuk
menyambut tamu-tamu dari tanah airnya, seorang pemuda yang bernama UTIN SAHRAS
mendemonstrasikan kebolehannya bermain Kempo. Ia datang di Jepang pada tahun
1960 dan tinggal di Tokyo sebagai Trainee Pampasan.
Apa yang didemonstrasikannya itu menarik minat pemuda dan mahasiswa Indonesia lainnya, diantaranya Indra Kartasasmita dan Ginanjar Kartasasmita serta beberapa orang lainnya. Mereka lalu datang ke pusat Shorinji Kempo di kota Tadotsu untuk menimba langsung seni bela diri itu dari Sihangnya.
Apa yang didemonstrasikannya itu menarik minat pemuda dan mahasiswa Indonesia lainnya, diantaranya Indra Kartasasmita dan Ginanjar Kartasasmita serta beberapa orang lainnya. Mereka lalu datang ke pusat Shorinji Kempo di kota Tadotsu untuk menimba langsung seni bela diri itu dari Sihangnya.
Untuk meneruskan
warisan seni bela diri itu seperti apa yang mereka peroleh di Jepang, ketiga
pemuda itu, yaitu Utin Sahras (almarhum), Indra Kartasasmita dan Ginanjar
Kartasasmita, bertekad melahirkan dan membentuk suatu wadah yang bernama
PERKEMI (Persaudaraan Bela Diri Kempo Indonesia), dan resmi dibentuk pada
tanggal 2 Februari 1966. Kini PERKEMI telah melahirkan ribuan kenshi yang
tersebar diseluruh Indonesia.
Selain itu
merupakan salah satu organisasi induk yang bernaung di bawah KONI Pusat,
PERKEMI juga menjadi anggota penuh dari Federasi Kempo se-Dunia atau WOSKO
(World Shorinji Kempo Organization), yang berpusat di kuil Shorinji Kempo di
kota Tadotsu, Jepang.
Sejak tahun 1966
sampai tahun 1976, PB. PERKEMI mengadakan pemilihan pengurus setiap dua tahun
sekali. Tapi sejak tahun 1976 sampai sekarang masa bakti pengurus berlangsung
selama empat tahun.
Sejak didirikannya
pada tanggal 2 Februari 1996, PB. PERKEMI telah banyak melakukan kegiatan yang
sifatnya lokal, nasional dan internasional. Tahun 1970 telah diselenggarakan
Kejauraan Nasional Kempo yang pertama di Jakarta, dan sampai sekarang masih
terus berlanjut. Begitu juga dengan Kejuaraan antar Perguruan Tinggi, dimana
diadakan pertama kalinya pada tahun 1971 yang sampai sekarang berjalan terus
setiap dua tahun sekali.
Selain itu sejak
PON IX / 1977 di Jakarta, Kempo termasuk salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan.
kalau sm karate duluan mana ya ? saya tertarik nih buat ikut kempo
BalasHapusTerima kasih pertanyaan dari Saudari Maria Achmad. Karate lebih dahulu masuk ke Indonesia dan menjadi organisasi FORKI pada tahun 1964, sedangkan Perkemi berdiri pada tahun 1966.
Hapus• Min, sy khensi kaltim, bisa mnta cp.sp Hasan, gasho rei
BalasHapusSaya konfirmasikan dulu kepada Sp.Hasan. Gasho rei
Hapusapa beladiri ini bagus atau aman untuk wanita ?
BalasHapusTerima ksaih untuk Pertanyaan dari Saudari Rindi Puspita. Bela diri kempo yang mengandalkan gerakan lipatan-lipatan yang sederhana dan efektif aman untuk semua kalangan dan umur
BalasHapus